Saturday, November 25, 2017

Pablo Picasso (1881–1973)

Sumber: assets.entrepreneur.com, pbs.twimg.com, assets.entrepre-
neur.com, sevencolors.org, pics.me.me, c.tribune.com.pk

     Siapakah seniman yang dianggap yang terbesar dan paling berpengaruh di dunia pada abad ke-20? Sederet nama bermunculan, tetapi hanya sedikit yang layak dianggap masuk dalam jajaran yang terbesar dan paling berpengaruh. Salah satu di antaranya adalah Pablo Picasso, pelukis dan pematung asal Negeri Matador, Spanyol.
Banyak kritikus dan pengamat seni rupa berpendapat, di antara deretan seniman raksasa yang besar dan berpengaruh pada abad ke-20, Pablo Picasso merupakan yang terbesar dan paling berpengaruh. Picasso dikenal luas di seluruh dunia sebagai seniman yang paling revolusioner dalam membuat perubahan dan gaya melukis pada abad ke-20. Picasso merupakan jenius seni yang dianggap sebagai perintis aliran kubisme yang penting dan sangat menonjol.
Pablo Picasso, yang masa hidupnya sangat panjang (91 tahun), memiliki nama lengkap yang juga sangat panjang: Pablo Diego Jose Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno Crispin Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santisima Trinidad Ruiz Blasco y Picasso Lopez. Picasso tidak hanya piawai dalam seni lukis dan patung. Ia ternyata juga cakap dalam seni keramik, grafis, pembuatan kostum penari balet, serta perancangan tata panggung.
Pablo Ruiz Picasso dilahirkan di Malaga, Spanyol, pada 25 Oktober 1881. Picasso dianugerahi umur yang panjang: meninggal dunia dalam usia 91 tahun pada 8 April 1973 di Mougins, Prancis. Ayah Picasso bernama Josse Ruiz Blasco, seorang profesor seni, dan ibunya bernama Maria Picasso Lopez.
Picasso memiliki gairah dan semangat yang tinggi untuk belajar. Pada umur 14 tahun, ia lulus ujian untuk masuk sekolah seni (School of Fine Arts) di Barcelona. Dua tahun berikutnya, ia pindah ke Royal Academy di Madrid. Namun, tak lama kemudian Picasso kembali ke Barcelona untuk bergabung dengan para penyair, artis, dan kritikus di Els Quatre Gats. Nama terakhir ini merupakan tempat tukar-menukar gagasan antara seniman, penyair, dan kritikus.
Perbedaan kota atau negara yang berjauhan bukan menjadi kendala bagi Picasso untuk belajar serta mendapatkan ilmu dan pengalaman. Ia merasa tidak puas hanya tinggal dan belajar di Spanyol. Pada umur 23 tahun, Picasso memutuskan untuk hijrah ke Paris, Prancis, kota yang pada saat itu (awal abad ke-20) menjadi pusat seni dunia.
Selama karier keseniannya yang panjang, Picasso telah menghasilkan kurang lebih 20.000 karya. Pergaulan Picasso yang luas menyebabkannya menjadi seniman yang kerap berganti-ganti gaya lukisan. Ia pernah terkenal dengan gaya lukisan biru dan merah muda karena karya-karya lukisnya didominasi oleh warna biru dan merah muda. Namun, pada periode yang lain ia juga sangat termasyhur dengan lukisan kubisme, gaya dan aliran yang melambungkan namanya ke puncak seni rupa Eropa dan dunia abad ke-20.
Jika para seniman termasyhur lain umumnya ditandai oleh satu macam gaya dasar, Picasso mampu menampilkan bermacam-macam gaya yang mengagumkan. Menurut Wikipedia, Picasso kadang ikut serta, tetapi kadang juga menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia lukis modern.  Wikipedia juga menyatakan bahwa selain Picasso mungkin tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup melahirkan karya dengan kualitas begitu tinggi dengan melewati begitu banyak gaya dan cara.
Gaya kubisme yang dibawa Picasso mengejutkan dunia seni. Kubisme mengubah persepsi orang tentang estetika seni. Melalui kubisme, Picasso secara drastis mengubah bentuk lukisan menjadi penuh distorsi, tidak proporsional, dan sulit dikenali. Picasso tidak melakukannya dengan sembarangan karena apa yang ia hasilkan berangkat dari hasil impresi mempelajari karya patung-patung primitif Afrika yang berbentuk melengkung dan tidak proporsional serta eksperimen yang sering ia dilakukan pada aspek perspektif dan distorsi. Kubisme temuan Picasso mengubah pandangan dan penilaian dunia terhadap lukisan bahwa lukisan bukan melulu sebagai ekspresi atau wujud keindahan seni, melainkan juga sebagai hasil riset dan eksperimen.
Picasso dikenal sebagai seniman romantis dan play boy. Picasso beberapa kali menikah, antara lain, dengan Fernande Olivier, Marchelle Thumbert, Olga Kohklova (1918–1955), dan Jaqueline Roque (1961–1973). Ia juga seringkali berganti-ganti pacar ––  perempuan yang pernah dipacarinya, antara lain, Marie-Terese Walter dan Eva Gouel. Picasso biasa menjadikan perempuan sebagai sumber insiprasi untuk lukisan-lukisannya: setiap perempuan, konon, memberikan ilham yang berbeda-beda.
Picasso dianggap memiliki kemampuan mumpuni dalam membuat lukisan realis, tetapi umumnya ia lebih sering mengacak-acak dan mengubah-ubah objek lukisannya sehingga mengalami distorsi. Suatu waktu dia pernah menyatakan, “Jika saya menginginkan melukis cangkir, akan saya tunjukkan pada Anda bahwa bentuknya bundar, tetapi itu suatu irama umum dan konstruksi lukisan memaksa saya menunjukkan bahwa yang disebut bundar itu sebagai sesuatu yang persegi.”
Karya-karya lukis Picasso banyak dikagumi para pecinta seni dan umumnya berharga sangat mahal. Karya-karyanya yang terkenal, antara lain, “Les Demoiselles d’Avignon” (1907), “Guernica” (1937), “The Weeping Woman” (1937), dan “Femme Assise Dans Un Fauteuil”.  Adapun karya-karyanya yang berharga mahal, di antaranya, “La Reve” yang laku terjual 158.500.000 dolar AS (jika dirupiahkan dengan kurs saat ini nilainya sekitar 1,9 triliun rupiah); “Boy With a Pipe” (131.100.000 dolar AS); “Au Lapin Agile” (70.000.000 dolar AS);  “Acrobat and Young Harlequin” (69.400.000 dolar AS);  “les Femmes D’Alger” (179.370.000 dolar AS); “Nude, Green Leaves, and Bust” (106.500.000 dolar AS); dan “Dora Maar with Cat” (95.216.000 dolar AS).

Sumber: Desain Zamroni (Teks diolah dari jagokata.com)


Monday, November 20, 2017

Pele (1940–...)

Sumber: sambafoot.com, i.dailymail.co.uk, thehardtackle.com, 
ronaldo7.net, i.telegraph.co.uk, images.supersport.com

Pele mempunyai nama asli Edison Arantes do Nascimento. Pele merupakan nama yang sangat melegenda dalam sepak bola dunia. Para pakar, pengamat, dan penggemar sepak bola di seluruh dunia mengenal Pele sebagai pemain termasyhur dan cemerlang yang membawa tim negaranya, Brasil, menjadi juara dunia tiga kali.
Pele dilahirkan  di Tres Coracoes, Minas Gerais, Brasil, pada 23 Oktober 1940, dari pasangan suami-istri Dodinho dan Dona Celeste Arantes. Pele mewarisi kegemaran bermain sepak bola dari ayahnya. Sang ayah, Dodinho, merupakan pemain sepak bola di klub Fluminense, salah satu klub elite dalam liga Brasil.
Semenjak remaja, Pele sudah tergila-gila dengan sepak bola. Oleh karena miskin dan tidak mampu membeli sepatu bola, Pele remaja sempat bermain dengan cara mengikatkan koran bekas di kakinya sebagai sepatu serta memanfaatkan buah jeruk sebagai bola. Kemiskinan pula yang menyebabkan ia, di sela-sela kegemarannya bermain sepak bola, menjalani pekerjaan sebagai pelayan di sebuah kedai teh di Sao Paulo pada usia kurang dari 15 tahun.
Dengan bakatnya yang besar dalam bermain sepak bola, Pele dapat diterima di klub lokal, Bauru AC (tahun 1952). Pada tahun 1956 ia hijrah ke Santos, klub yang ketika itu tergolong kecil dan tidak populer. Pele yang saat itu baru berumur 15 tahun, diperkirakan akan menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia –– sebuah perkiraan yang tidak meleset.
Pele merumput bersama Santos selama sekitar 17 tahun (1956–1974). Ia bermain sebanyak 1.115 kali degan mencetak 1.091 gol. Ia membantu Santos menjadi juara Campeonato Paulista (Liga Brasil)sebanyak sepuluh kali, yakni pada tahun 1958, 1960, 1961, 1962, 1964, 1965, 1967, 1968, 1969, 1973. Ia juga sukses mengantarkan Santos menjadi kampiun kejuaraan antarklub se-Amerika Latin (Piala Libertadores) sebanyak dua kali (1962 dan 1963) dan juara Piala Interkontinental (kejuaraan dunia antarklub) sebanyak dua kali (1962 dan 1963).
Seiring dengan makin menuanya usia, pada tahun 1975 Pele mundur dari Santos untuk bergabung dengan klub New York Cosmos, Amerika Serikat. Ia bermain di klub ini sampai dengan tahun 1977. Dalam usia 30-an tahun, Pele masih mampu menunjukkan permainan yang menawan dan cukup produktif mencetak gol. Di Cosmos ia bermain dalam 107 pertandingan dengan torehan 64 gol.
Pele adalah pemain yang paling produktif dalam meraih prestasi dan mencetak gol dalam turnamen-turnamen sepak bola level tertinggi di tingkat dunia. Sampai saat ini belum ada pesepak bola lain yang mampu menandingi Pele dalam urusan mengantarkan timnya menjadi juara dan produktivitas mencetak gol di level tertinggi turnamen dunia. Selama kariernya yang cemerlang, ia telah mencetak lebih dari seribu gol (sekitar 1.283 gol), mengantarkan klub yang dibelanya berkali-kali menjadi juara, dan membawa tim nasional negaranya (Brasil) menjadi juara dunia sebanyak tiga kali (1958, 1962, dan 1970).
Pemain-pemain besar dunia, seperti Alfredo di Stefano (Argentina/Spanyol), Ferenc Puskas (Hungaria), Johan Cruyff (Belanda), Franz Beckenbauer (Jerman), Diego Maradona (Argentina), Zico (Brasil), Ronaldo de Lima (Brasil), Michael Platini (Prancis), Kevin Keegan (Inggris), Karl Heinz Rummeniegge (Jerman), George Best (Irlandia), Bobby Moore (Unggris), Gheorge Hagi (Rumania), Zinedine Zidane (Prancis), Ronaldinho (Brasil), Lionel Messi (Argentina), dan Christiano Ronaldo (Portugal) terkenal memiliki bakat dan skill  yang tinggi. Namun, dari produktivitas mencetak gol dan membawa timnya menjadi juara ke level tertinggi (Piala Dunia/World Cup) mereka masih berada jauh di bawah Pele. Sebagia besar dari para bintang itu serta para pakar, jurnalis, dan pengamat sepak bola dunia juga mengakui bahwa Pele memang yang terbaik dan terbesar.
Pada usia 17 tahun, Pele sudah mampu mengantarkan tim nasional negaranya menjadi juara dunia. Saat itu, pada turnamen Piala Dunia 1958 di Swedia (saat itu trofinya masih bernama Jules Rimet), ia mampu memperlihatkan bakat dan prestasi yang besar dengan mencetak gol-gol indah dan menentukan pada pertandingan-pertandingan krusial untuk membawa Brasil pada kemenangan. Pada partai final Brasil versus Swedia, Pele membuat dua gol cantik untuk membawa Brasil menang 5-2 dan menjadi juara. Salah satu golnya pada pertandingan itu dimasukkan dalam deretan gol terbaik sepanjang sejarah turnamen Piala Dunia.
Pele juga turut membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia 1962. Ketika itu, Pele sempat bermain cemerlang melawan Meksiko sebelum akhirnya absen untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya akibat cedera parah saat bermain menghadapi Cekoslowakia. Pada Piala Dunia di Chile ini Brasil menjadi juara dengan Garrincha sebagai bintangnya.
Pada Piala Dunia 1966 di Inggris, Pele gagal membawa Brasil ke partai puncak akibat pada pertandingan-pertandingan awal ia menjadi korban tekel kasar para pemain Bulgaria dan Portugal. Pada Piala Dunia 1970 di Meksiko, ia kembali bermain cemerlang dan sukses mengantarkan Brasil menjadi juara bersama bintang-bintang lain: Tostao, Jairzinho,  Rivelino, Gerson, Carlos Alberto, dan kawan-kawan. Dalam turnamen di Meksiko ini, Brasil bermain dengan indah, tangguh, dan superior sehingga tidak hanya menjadi juara, melainkan juga dinobatkan oleh FIFA serta para pemain dan pelatih (tim-tim lain), pengamat,  dan pakar sepak bola sebagai tim terbaik sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Dunia.
Pele terkenal sebagai pemain dengan kemampuan teknik (skill) dan kecepatan yang tinggi. Ia sangat produktif dalam mencetak gol. Ia juga seringkali mencetak gol dengan cara atau gaya yang atraktif: tendangan salto atau dribble meliuk-liuk melewati dua hingga lima pemain lawan. Pele membela tim nasional Brasil sebanyak 92 kali dengan torehan 77 gol.
Prestasi Pele menjadi bintang Piala Dunia dalam usia 17 tahun (Piala Dunia 1958, Swedia) serta mengantarkan tim nasional negaranya menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali tampaknya akan teramat sangat sulit (jika tak dapat dikatakan mustahil) disamai oleh pemain-pemain lain. Dua pemain terbaik dunia saat ini (tahun 2010-2017), Lionel Messi dan Christiano Ronaldo, juga sudah hampir pasti tidak akan mampu menyejajarkan diri dengan Pele mengingat usia mereka yang sudah di atas 30 tahun (Messi 30 tahun; Ronaldo 32 tahun) –- keduanya hingga kini (2017) belum satu kali pun membawa tim nasional negaranya masing-masing (Argentina dan Portugal) menjadi juara Piala Dunia. 



Sumber: Desain Zamroni (diolah dari berbagai sumber)


Sunday, November 19, 2017

Socrates (469/470 SM–399 SM)

Sumber: media1.britannica.com, upload.wikimedia.org,
www.ancient-origins.net

Socrates dilahirkan di Deme Alopece, Athena, Yunani, pada tahun 469 SM­/470 SM dan wafat pada tahun 399 SM. Socrates merupakan filsuf yang dianggap salah satu figur yang paling penting dan paling berpengaruh dalam tradisi filsafat Barat. Ia merupakan generasi pertama dari trio filsafat agung Yunani: Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Socrates merupakan guru Plato. Setelah mapan, Plato sendiri kemudian menjadi guru bagi Aristoteles. Socrates tidak pernah meninggalkan karya tulis apa pun. Sebagian besar pemikirannya dikemukakan secara lisan kepada sang murid, Plato. Oleh karena itu, sumber utama mengenai gagasan-gagasan Socrates berasal dari karya-karya tulis Plato, seperti Xenophone, Apologi, dan Phaedrus.
Socrates menikah dengan perempuan bernama Xantippe. Pernikahannya membuahkan tiga orang anak. Menurut perkiraan, Socrates berayahkan seorang pemahat patung batu (stone mason) yang bernama Sophroniskos. Adapun ibunya yang bernama Phainarete memiliki pekerjaan sebagai bidan.
Banyak literatur menyatakan bahwa Socrates merupakan filsuf yang mulia dan terhormat. Ia dikenal memiliki budi pekerti yang terpuji, berusaha patuh pada hukum, dan percaya pada keadilan. Socrates juga percaya dan meyakini bahwa kebajikan merupakan pengetahuan.
Kebersahajaan merupakan salah satu ciri penting dari figur Socrates. Ia dikenal sebagai pria yang tidak tampan, berpakaian sederhana, dan bepergian ke mana-mana tanpa alas kaki. Ia rajin mendatangi masyarakat Athena untuk berdiskusi tentang  filsafat.
Kebiasaan Socrates berkelilingi untuk berdiskusi pada mulanya didorong oleh keinginan untuk membuktikan ketidakbenaran suara gaib yang didengar salah satu kawannya ––  suara gaib itu menyatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijak dari Socrates. Socrates sebelumnya tidak pernah mengklaim bahwa dirinya orang bijak serta pada dasarnya tidak pula merasa bahwa dirinya orang bijak. Oleh sebab itu, Socrates menganggap bahwa suara gaib yang didengar kawannya itu keliru. Untuk membuktikan kekeliruan itu, ia berkeliling mendatangi orang-orang yang dianggap bijak oleh masyarakat untuk diajak bertukar pikiran (diskusi).
Suatu kesimpulan yang agak aneh kemudian diambil Socrates. Ia akhirnya menyatakan bahwa suara gaib tersebut benar. Namun, landasan berpikir yang digunakannya agak ironis, yakni berangkat dari pengertian bahwa ia merupakan orang yang paling bijak karena dirinya tahu bahwa ia tidak bijaksana. Jadi, ia merupakan orang yang bijak justru karena ia paham bahwa dirinya sesungguhnya tidaklah bijak. Adapun mereka yang merasa bijak sebenarnya justru tidaklah bijak karena mereka tidak tahu bahwa mereka tidak bijaksana.
Cara berfilsat Socrates yang semacam itu menyebabkan munculnya rasa sakit hati dan antipati kaum elite Athena terhadap Socrates, tetapi di sisi lain ia justru banyak mendapatkan pengikut dari kalangan kaum muda. Metode Socrates tersebut kemudian memperlihatkan bahwa mereka (terutama kaum elite Kota Athena) yang dianggap bijak oleh masyarakat justru ternyata tidak mengetahui apa yang sesungguhnya mereka ketahui. Rasa sakit hati terhadap Socrates akhirnya menyebabkan munculnya tuduhan rekayasa terhadap Socrates bahwa ia dianggap merusak kaum muda.
Melalui sidang pengadilan, Socrates dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan (dakwaan) telah merusak kaum muda. Tuduhan ini sebenarnya bisa dengan mudah dipatahkan oleh Socrates. Ia juga bisa melarikan lari dari penjara dengan bantuan para sahabatnya. Namun, demi menunjukkan komitmen dan kepatuhannya pada hukum, Socrates mengalah dengan menerima vonis yang tak adil itu. Ia menjalani hukuman mati dengan cara meminum racun ––  ia pun wafat dalam usia 71 tahun.
Socrates menghadapi maut dengan tenang. Keegarannya dalam menghadapi kematian dilukiskan dengan estetis oleh sang murid, Plato, dalam karyanya yang berjudul Phaedo. Berpulangnya Socrates akibat ketidakadilan pengadilan menjadi peristiwa peradilan yang sangat bersejarah dalam dunia filsafat dan umum masyarakat Barat. Kematian Socrates yang tragis juga tampaknya disesali tidak hanya oleh para filsuf dan cendekiawan yang hidup sezaman dan beberapa tahun sesudahnya, melainkan juga yang hidup berabad-abad setelahnya.
Warisan Socrates yang paling penting adalah metode berfilsafat dengan mengejar definisi absolut mengenai permasalahan melalui sebuah dialektika. Pengejaran hakikat pengetahuan melalui pola bernalar secara dialektis menjadi pembuka (rintisan)  jalan bagi para filsuf selanjutnya. Kontribusi Socrates lainnya adalah perubahan cara berfilsafat dari fokus memikirkan alam semesta menjadi fokus pada manusia. Manusia menjadi objek filsafat yang penting setelah sebelumnya tersisih oleh mainstream menjadikan alam semesta sebagai objek utama. 



Sumber: Desain Zamroni (diolah dari jagokata.com)

Friday, November 17, 2017

Leo Tolstoy (1828–1910)

Sumber: historythings.com, media1 britannica.com, thephilosophersmail.
com, cdn.history.com, i.pinimg.com, dan media1.britannica.com

Pria yang nama lahirnya Pangeran Lev Nikolayevich Tolstoy ini biasa disebut sebagai Leo Tolstoy.  Tolstoy lahir di Yasnaya Polyana, Kekaisaran Rusia, pada 9 September 1828 dan wafat di Astapovo pada 20 November 1910. Tolstoy adalah anak keempat dari lima bersaudara.
Orang tua Tolstoy meninggal ketika ia masih kecil sehingga ia dibesarkan oleh sanak keluarganya. Tolstoy belajar hukum dan bahasa oriental di Universitas Kazan. Tampaknya ia tidak begitu kerasan dengan dunia akademik sehingga ia meninggalkan bangku kuliah sebelum tamat. Para dosennya mendeskripsikan dirinya sebagai “tidak mampu dan tidak mau belajar.”
Tolstoy sebenarnya berasal dari keluarga bangsawan Rusia yang kaya raya. Namun, ironis, Tolstoy merasa bahwa dirinya tidak berhak untuk mendapatkan harta warisan. Ia terkenal di kalangan para petani karena kedermawanannya. Ia juga sering memberikan bantuan kepada para gelandangan dan pengemis.
Pada tahun 1862 Tolstoy menikah dengan Sofia Andreevna Bers. Pernikahan Tolstoy dengan perempuan yang usianya 16 tahun lebih muda ini menghasilkan 13 orang anak. Ia menghabiskan banyak waktunya di Moskwa dan St. Petersburg. Setelah terjerat utang besar karena judi, Tolstoy menemani kakaknya ke Kaukasus dan kemudian memasuki dinas ketentaraan Rusia. Pada masa-masa inilah ia mulai menulis sastra.
Tolstoy menjadi besar, dihormati, disegani, dikagumi, dan diidolakan oleh banyak kalangan karena karya-karya sastranya. Ia menulis esai, cerita pendek, naskah drama, dan novel. Bersama dengan Fyodor Dostoyevsky, Leo Tolstoy  dianggap sebagai sastrawan terbesar Rusia hingga saat ini. Wikipedia menyebutnya sebagai sastrawan, pembaharu sosial, pasivis, anarkis Kristen, dan vegetarian.
Nama Tolstoy mencuat di blantika sastra Rusia dan dunia terutama karena dua novel masterpiece-nya, yakni Perang dan Damai (1865-1869) dan Anna Karenina (1875-1877). Kedua buku ini dinilai Wikipedia bertengger di puncak fiksi realistik dari cakupan, luas, dan gambarannya yang realistik perihal kehidupan Rusia. Karya-karya lain Tolstoy, di antaranya, Serangan (1852), Masa Kecil (1854), Cerita-Cerita Sevastopol (1855–1856), Kebahagiaan Keluarga (1859), Orang-Orang Kosak (1863), Tawanan di Kaukasus (1872), Romo Sergius (1873), Kematian Ivan Ilyich (1886), Kuasa Kegelapan (1886), Buah-Buah Kebudayaan (1889), Sonata Kreutzer (1889), Kerajaan Allah Ada di Dalam Dirimu (1894), Surat kepada Kaum Liberal (1898), Mayat Hidup (1911), dan Hadji Murad (1912).
Oleh karena keunggulan dan kehebatan karya-karyanya (terutama novel-novelnya), Tolstoy dikagumi dan dihormati oleh sesama sastrawan sezamannya. Sesama sastrawan Rusia, Dostoyevsky, menganggap Tolstoy sebagai novelis terbesar di antara semua novelis yang hidup pada zaman itu. Satrawan Rusia yang lain, Anton Chekhov, memuji Tolstoy dengan mengatakan, “....  bahkan jika kita sendiri tidak mencapai hasil apa-apa, hal itu tidak menjadi masalah karena Tolstoy yang berprestasi untuk kita semua.” Virginia Woolf menganggap Tolstoy sebagai yang terbesar di antara semua novelis. Sastrawan Prancis, Gustave Flaubert, menilai Tolstoy sebagai seniman dan psikolog yang hebat.  Adapun Thomas Mann, William Faulkner, dan Marcel Proust memiliki perasaan yang relatif sama bahwa karya-karya Tolstoy begitu mirip dengan alam.
Tolstoy memiliki pengalaman unik tersendiri terkait dengan Dostoyevsky. Tolstoy dan Dostoyevsky, baik oleh publik Rusia maupun peminat dan kritikus sastra dunia, sama-sama dianggap sebagai sastrawan terbesar Rusia dan mereka berdua juga hidup dalam masa atau zaman yang sama, tetapi mereka tidak pernah berjumpa dan bertatap muka secara langsung. Keduanya saling memuji dan karya-karya keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Tolstoy konon menangis pada saat mendengar berita kematian Dostoyevsky.
Tolstoy tidak hanya menanamkan pengaruh besar dan luas di dunia sastra, melainkan juga di kalangan aktivis kemanusiaan. Melalui karyanya, Kerajaan Allah Ada di dalam Dirimu, Tolstoy mengungkapkan ide-ide cemerlangnya mengenai perlawanan tanpa kekerasan. Gagasan Tolstoy ini kemudian diketahui memengaruhi tokoh-tokoh kemanusiaan terkemuka abad ke-20, seperti Mahatma Gandhi dan Martin Luther King, Jr.
Berikut beberapa fakta unik lain di sekitar kehidupan Leo Tolstoy.
  • Pernikahannya yang terakhir digambarkan oleh A.N. Wilson sebagai salah satu pernikahan yang paling tidak bahagia dalam sejarah sastra.
  • Perang dan Damai  (War and Peace) secara umum dianggap sebagai salah satu novel besar dan fenomenal yang pernah ditulis. Cakupan ceritanya demikian luas, tetapi terjaga keutuhannya. Di dalamnya ada 580 tokoh, banyak di antaranya historis dan yang lainnya fiktif.
  • Perang dan Damai  memang dinilai publik dan kritikus sebagai novel besar dan fenomenal, tetapi Tolstoy sendiri justru tidak menganggap Perang dan Damai sebagai sebuah novel.
  • Selain sebagai sastrawan, Tolstoy juga tercatat sebagai anggota resimen artileri berpangkat letnan dua yang turut ambil bagian dalam Perang Krim.
  • Tolstoy wafat pada tahun 1910 akibat radang paru-paru. Ia mengembuskan napas terakhirnya di sebuah stasiun kereta api pada umur 82 tahun -- kejadiannya berlangsung setelah ia meninggalkan rumahnya di tengah musim dingin yang menusuk tulang. 
  • Berawal dari surat yang ditulis dan dikirimnya kepada sebuah surat kabar India (surat itu diberi judul “Surat kepada Seorang Hindu”), Tolstoy terlibat korespondensi panjang dengan Mahatma Gandhi. Ide-ide Tolstoy melalui korespondensi ini sangat memengaruhi Gandhi dalam mengembangkan konsep perlawanan tanpa kekerasan.
  • Sebagian novelnya, seperti Kematian Ivan Ilyich (1886) dan Jadi Apa yang Harus Kita Lakukan  mengembangkan filsafat Kristen anarko-pasifis yang membuat ia dikucilkan dari Gereja Ortodoks pada tahun 1901.

Sumber: Desain Zamroni (diolah dari jagokata.com)